Bappeda Kota Kediri telah melaksanakan rapat koordinasi yang membahas mengenai upaya peningkatan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Kediri. Rapat yang diselenggarakan di Ruang Rapat Bappeda Kota Kediri tersebut dipimpin oleh Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Kediri, Heri Krismono, dengan dihadiri Kepala BPS Kota Kediri, Parjan beserta staf yang mendampingi, serta OPD lain diantaranya adalah Dinas Kesehatan Kota Kediri, Dinas Sosial Kota Kediri, Dinas Pendidikan Kota Kediri, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri, serta Satpol PP Kota Kediri.
Dalam rapat koordinasi tersebut, Kepala BPS Kota Kediri memaparkan hasil IPM Kota Kediri beserta komponen yang mendukung perhitungan IPM didalamnya. Angka IPM Kota Kediri pada tahun 2022 berada di angka 79,59 yaitu naik 0,99 poin dibandingkan tahun 2021 yang berada di angka 78,6. “Peningkatan tersebut merupakan capaian peningkatan yang cukup luar biasa yang membawa nilai IPM Kota Kediri menduduki urutan ke-6 IPM tertinggi se-kabupaten/kota di Jawa Timur setelah Kota Blitar” tutur Parjan Kepala BPS Kota Kediri.
Terdapat 3 komponen pendukung dalam penghitungan IPM, diantaranya adalah indeks kesehatan yang dihitung dari Usia Harapan Hidup (UHH), indeks pendidikan yang dihitung dari Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS), serta indeks pengeluaran yang dihitung dari pengeluaran per kapita. Dari segi indeks kesehatan, Usia Harapan Hidup (UHH) Kota Kediri terus mengalami peningkatan selama 5 tahun ke belakang, puncaknya adalah peningkatan pada tahun 2022 yang berada di angka 74,34, dengan Usia Harapan Hidup (UHH) berdasarkan jenis kelamin
laki-laki berada di angka 72,35, sedangkan Usia Harapan Hidup (UHH) berdasarkan jenis kelamin perempuan berada di angka 76,18. Jika dibandingkan dengan wilayah kabupaten/kota lain di Jawa Timur, Usia Harapan Hidup (UHH) di Kota Kediri menduduki urutan ke-4 teratas.
Dari segi indeks pendidikan, Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS) Kota Kediri juga juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2021. Pada tahun 2022, Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Kota Kediri berada di angka 10,45 atau setara dengan pendidikan SMA kelas XI, dengan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) menurut jenis kelamin laki-laki berada di angka 11,15, serta Rata-rata Lama Sekolah (RLS) menurut jenis kelamin wanita berada di angka 9,9. Jika dibandingan dengan wilayah kabupaten/kota lain di Jawa Timur, Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Kota Kediri berada di urutan ke-7 teratas. Serupa dengan RLS, Harapan Lama Sekolah (HLS) Kota Kediri juga mengalami kenaikan dibandingan dengan tahun 2021. Pada tahun 2022, Harapan Lama Sekolah (HLS) Kota Kediri berada di angka 15,44 atau setara dengan lulus pendidikan D3, dengan Harapan Lama Sekolah (HLS) berdasarkan jenis kelami laki-laki berada di angka 15,27, serta Harapan Lama Sekolah (HLS) berdasarkan jenis kelamin perempuan berada di angka 15,53. Jika dibandingan dengan wilayah kabupaten/kota lain di Jawa Timur, Harapan Lama Sekolah (HLS) Kota Kediri berada di urutan ke-2 teratas.
Sedangkan dari segi indeks pengeluaran, pengeluaran perkapita masyarakat di Kota Kediri berada di angka Rp. 12.762.000,-, per tahun dengan pengeluaran perkapita berdasarkan jenis kelamin laki-laki berada di angka Rp. 16.339.000,-, pertahun serta pengeluaran perkapita berdasarkan jenis kelamin wanita berada di angka Rp. 12.437.000,- pertahun. Angka ini mengalami kenaikan yang cukup drastis dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dimana pengeluaran perkapita masyarakat di Kota Kediri di tahun 2021 berada di angka Rp. 12.359.000,- pertahun.
Terdapat beberapa arahan yang diberikan oleh Kepala BPS Kota Kediri dalam upaya peningkatan IPM, diantaranya adalah lebih memperhatikan upaya peningkatan pengeluaran perkapita riil masyarakat melalui beberapa program yang ada. Event rutin seperti car free day merupakan upaya yang dapat dimaksimalkan guna meningkatkan pengeluaran perkapita riil masyarakat di Kota Kediri. Selain itu, Kepala BPS Kota Kediri juga memberikan masukan mengenai upaya peningkatan indeks kesehatan adalah melalui pemberian kemudahan akses kesehatan yang dapat dijangkau oleh masyarakat karena hal ini dapat berpengaruh terhadap Usia Harapan Hidup (UHH) masyarakat.
Terdapat beberapa upaya yang dilakukan oleh OPD dalam rangka peningkatan IPM di Kota Kediri, diantaranya adalah Dinas Pendidikan Kota Kediri yang menerapkan program kejar paket guna meningkatkan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di Kota Kediri. Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Kediri menerapkan standar pelayanan minimal yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan di Kota Kediri. Upaya ini dilakukan guna meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan di Kota Kediri. Lebih lanjut Dinas Sosial Kota Kediri memaksimalkan Program Keluarga Harapan (PKH) yang ditujukan kepada warga miskin di Kota Kediri guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri juga menyelenggarakan operasi pasar guna mengendalikan harga serta upaya untuk meningkatkan konsumsi masyarakat. Diketahui, pada tahun 2022 Disperdagin Kota Kediri telah menyelenggarakan total 84 kali operasi pasar dalam menyikapi beberapa isu kelangkaan, utamanya kelangkaan pada komoditas bahan makan pokok yang ada di Kota Kediri. Selain itu, Disperdagin Kota Kediri juga menggelontorkan sejumlah bantuan permodalan yang ditujukan kepada 1.343 pelaku usaha di Kota Kediri.